PERPUSTAKAAN AL UMANAA

Open Source Library Management System

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Al Wala Wal Bara : Konsep Loyalitas & Permusuhan dalam Islam

Text

Al Wala Wal Bara : Konsep Loyalitas & Permusuhan dalam Islam

QAHTHANI, MUHAMMAD SAIDD - Nama Orang;

Menurut al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Dalam terminologi syari’at Islam, al-Wala’ berarti penyesuaian diri seorang hamba terhadap apa yang dicintai dan diridhai Allah berupa perkataan, perbuatan, kepercayaan, dan orang yang melakukannya. Jadi ciri utama wali Allah adalah mencintai apa yang dicintai Allah dan membenci apa yang dibenci Allah, ia condong dan melakukan semua itu dengan penuh komitmen. Dan mencintai orang yang dicintai Allah, seperti seorang mukmin, serta membenci orang yang dibenci Allah, seperti orang kafir.

Sedangkan kata al-Bara’ dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti, antara lain menjauhi, membersihkan diri, melepaskan diri dan memusuhi. Kata bari-a (بَرِيءَ) berarti membebaskan diri dengan melaksanakan kewajibannya terhadap orang lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya.” (Surat at-Taubah: 1).” (Disarikan dari buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Pustaka Imam asy-Syafi’i)

KEDUDUKAN AL-WALA’ DAN AL-BARA’ DALAM ISLAM
al-Ustadz Abdullah Taslim memberikan penjelasan yang sangat mengena, beliau membawakan perkataan para Imam Dakwah, “Ketika menjelaskan agungnya kedudukan masalah ini dalam keimanan dan tauhid, Imam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata, “Tidak akan lurus (benar) keislaman seseorang, meskipun dia telah mentauhidkan Allah dan menjauhi (perbuatan) syirik, kecuali dengan memusuhi orang-orang yang berbuat syirik dan menyatakan kepada mereka kebencian dan permusuhan tersebut.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Jika keimanan dan kecintaan di dalam hati seorang (muslim) kuat, maka hal itu menuntut dia untuk membenci musuh-musuh Allah.”

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin lebih lanjut menjelaskan, “Sikap loyal dan cinta terhadap orang-orang yang menentang Allah menunjukkan lemahnya keimanan dalam hati seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya, karena tidaklah masuk akal jika seseorang mencintai sesuatu yang dimusuhi kekasihnya (Allah Ta’ala). Bersikap loyal terhadap orang-orang kafir adalah dengan menolong dan membantu mereka dalam kekafiran dan kesesatan yang mereka lakukan, sedangkan mencintai mereka adalah dengan melakukan sebab-sebab yang menimbulkan kecintaan mereka, yaitu berusaha mencari kecintaan (simpati) mereka dengan berbagai cara. Tidak diragukan lagi perbuatan ini akan menghilangkan kesempurnaan iman atau keseluruhannya. Maka wajib bagi seorang mukmin untuk membenci dan memusuhi orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, meskipun orang tersebut adalah kerabat terdekatnya, akan tetapi ini tidak menghalangi kita untuk menasehati dan mendakwahi orang tersebut kepada kebenaran.”


Ketersediaan
202300372297.03 QAH aMy Library (Referensi)Tersedia
202300373297.03 QAH aMy Library (Referensi)Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2025-08-16)
202300374297.03 QAH aMy Library (Referensi)Tersedia
202300375297.03 QAH aMy Library (Referensi)Tersedia
202300376297.03 QAH aMy Library (Referensi)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
297.03 QAH a
Penerbit
Jakarta : Umul Qura., 2013
Deskripsi Fisik
477 hlm
Bahasa
Bahasa
ISBN/ISSN
978-602-7637-08-5
Klasifikasi
297.03
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. VII
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Muhammad Said Qahthani
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN AL UMANAA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah sekolah yang mengarahkan peserta didiknya untuk mandiri, unggul dalam akhlak dan prestasi, serta mampu menjadi kader pemimpin dan intelektual muslim yang Qurani.
Perpustakaan Al Umanaa bertujuan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan potensi diri melalui literasi guna mendukung terwujudnya kader pemimpin qurani.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik